klinikfarma.com Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, akan mengirimkan peralatan radioterapi kanker senilai miliaran rupiah ke RSUD Jayapura, Papua.
Peringatan Penting untuk Layanan Kesehatan di Papua
Menteri Budi Gunadi Sadikin mengumumkan langkah ini saat kunjungan kerja ke RSUD Jayapura pada Rabu (11/10/2023). Saat kunjungan tersebut, ia memeriksa layanan cathlab jantung dan melihat progres pembangunan gedung bunker radioterapi.
Peralatan Radioterapi Kanker yang Mahal
Alat radioterapi kanker yang akan dikirimkan dianggap sebagai yang paling mahal. Direncanakan pengiriman akan dilakukan sekitar Desember 2023, setelah pembangunan bunker selesai.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, “Yang paling mahal yang akan kita kasih adalah alat radioterapi buat kanker. Sudah dapat jatahnya (tahun ini), makanya saya kejar sama beliau (Direktur RSUD Jayapura) karena pembangunan (gedungnya) itu mesti selesai.”
Peralatan Radioterapi untuk Pengobatan Kanker
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan menyediakan sejumlah jenis alat radioterapi kanker, termasuk Akselerator Linier (Linear Accelerator atau LINAC), Brachytherapy, dan CT Simulator. Semua peralatan ini memiliki harga yang mencapai puluhan miliar rupiah.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pentingnya alat-alat ini karena kanker adalah penyebab kematian nomor tiga di Indonesia dan angkanya terus meningkat.
Dukungan Kemenkes untuk RSUD Jayapura
Kementerian Kesehatan terus mendukung RSUD Jayapura dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi pasien. RSUD Jayapura adalah rumah sakit rujukan tertinggi di Tanah Papua.
Direktur RSUD Jayapura, Aloysius Giyai, berterima kasih kepada Menkes Budi Gunadi Sadikin atas bantuan peralatan kesehatan canggih. Selain peralatan, Kemenkes juga akan membantu dengan mengirimkan tenaga ahli seperti fisikawan medis, spesialis radiologi, dan fisioterapi.
Pengembangan fasilitas radiodiagnostik, kedokteran nuklir, dan radioterapi menjadi prioritas guna mengatasi tingginya angka kematian akibat kanker di Indonesia.
Melalui upaya ini, pasien di seluruh Tanah Papua akan lebih mudah mendapatkan perawatan tanpa harus melakukan perjalanan jauh.
