Molnupiravir dan Potensi Mutasinya: Respons Kemenkes RI

klinikfarma.com   Molnupiravir, obat antivirus yang telah digunakan secara luas dalam upaya pengobatan COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, kini menjadi sorotan karena ada laporan yang mengindikasikan bahwa obat ini dapat meningkatkan tingkat mutasi virus COVID.

Indonesia juga telah memasukkan penggunaan obat Molnupiravir dalam panduan penanganan pasien COVID-19.

Namun, apakah ada bukti efek samping dari pemberian Molnupiravir yang memicu mutasi virus COVID-19 di Indonesia?

Klarifikasi dari Kemenkes RI

Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), memberikan tanggapan terkait isu ini. Maxi menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan yang mengindikasikan bahwa pemberian Molnupiravir menyebabkan mutasi pada virus Corona.

“Saya belum mendapatkan pembaruan terkait masalah ini. Namun, sejauh ini, belum ada laporan yang mengonfirmasi hal tersebut,” kata Maxi saat diwawancarai oleh Health Liputan6.com di Hotel Raffles Jakarta pada Rabu, 27 September 2023.

Penelitian Terbaru: Molnupiravir dan Mutasinya

Kabar tentang potensi mutasi virus Corona akibat Molnupiravir muncul berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan dengan judul “A molnupiravir-associated mutational signature in global SARS-CoV-2 genomes.”

Dalam jurnal yang dipublikasikan di Nature pada tanggal 25 September 2023, para peneliti mengungkapkan bahwa data sekuensing SARS-CoV-2 menunjukkan adanya bukti mutagenesis yang luas akibat penggunaan Molnupiravir. Penelitian ini masih dalam tahap perkembangan dan memerlukan kajian lebih lanjut untuk memahami dampaknya dengan lebih jelas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *